Berasal dari bahasa apakah manajemen itu ? darimana asal mula atau sejarahnya? apa pengertiannya ? Siapa sajakah yang menggunakannya dan membutuhkan manajemen? Dan mengapa manajemen harus ada ? mari kita bahas satu persatu!
Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti “mengendalikan,” terutamanya “mengendalikan kuda” yang berasal dari bahasa latin manus yang berati “tangan”. Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti “kepemilikan kuda” (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur
ASAL MULA ATAU SEJARAH ILMU MANAJEMEN
Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen. Namun diketahui bahwa ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir.Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang tanpa mempedulikan apa sebutan untuk manajer ketika itu yang merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.
Daniel Wren membagi evolusi pemikiran manajemen dalam empat fase:
• pemikiran awal
• era manajemen sains
• era manusia sosial
• era moderen
PEMIKIRAN AWAL
Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor)
Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja, menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja.
Peristiwa penting kedua yang mempengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut pabrik. Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli.
ERA MANAJEMEN SAINS
Pada Era ini ditandai dengan berkembangan perkembangan ilmu manajemen dari kalangan insinyur—seperti Henry Towne, Frederick Winslow Taylor, Frederick A. Halsey, dan Harrington Emerson. Manajemen ilmiah, atau dalam bahasa Inggris disebut scientific management, dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor dalam bukunya yang berjudul Principles of Scientific Management pada tahun 1911. Dalam bukunya itu, Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah adalah “penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.” Beberapa penulis seperti Stephen Robbins menganggap tahun terbitnya buku ini sebagai tahun lahirya teori manajemen modern.
ERA MANUSIA SOCIAL
Era manusia sosial ditandai dengan lahirnya mahzab perilaku (behavioral school) dalam pemikiran manajemen di akhir era manajemen ilmiah. Mahzab perilaku tidak mendapatkan pengakuan luas sampai tahun 1930-an. Katalis utama dari kelahiran mahzab perilaku adalah serangkaian studi penelitian yang dikenal sebagai eksperimen Hawthrone.pada tahun 1920-an hingga 1930-an.Kajian ini awalnya bertujuan mempelajari pengaruh berbagai macam tingkat penerangan lampu terhadap produktivitas kerja. Hasil kajian mengindikasikan bahwa ternyata insentif seperti jabatan, lama jam kerja, periode istirahat, maupun upah lebih sedikit pengaruhnya terhadap output pekerja dibandingkan dengan tekanan kelompok, penerimaan kelompok, serta rasa aman yang menyertainya. Peneliti menyimpulkan bahwa norma-norma sosial atau standar kelompok merupakan penentu utama perilaku kerja individu. Kontribusi lainnya datang dari Mary Parker Follet. Follett (1868–1933). Chester Barnard (1886–1961).
ERA MODERN
Era moderen ditandai dengan hadirnya konsep manajemen kualitas total (total quality management—TQM) di abad ke-20 yang diperkenalkan oleh beberapa guru manajemen, yang paling terkenal di antaranya W. Edwards Deming (1900–1993) and Joseph Juran (lahir 1904). Ia berpendapat bila kualitas dapat ditingkatkan, biaya akan berkurang karena berkurangnya biaya perbaikan, sedikitnya kesalahan, minimnya penundaan, dan pemanfaatan yang lebih baik atas waktu dan material, produktivitas meningkat, market share meningkat karena peningkatan kualitas dan harga, profitabilitas perusahaan peningkat sehingga dapat bertahan dalam bisnis,jumlah pekerjaan meningkat. Deming mengembangkan 14 poin rencana untuk meringkas pengajarannya tentang peningkatan kualitas.
PENGERTIAN MANAJEMEN
Manajemen dapat di lihat dari 3 (tiga) aspek pengertian yaitu :
yang telah di tetapkan terlebih dahulu.pengertian manejemen sebagai suatu proses dapat di lihat dari pengertian menurut :
ASAL MULA ATAU SEJARAH ILMU MANAJEMEN
Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen. Namun diketahui bahwa ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir.Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang tanpa mempedulikan apa sebutan untuk manajer ketika itu yang merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.
Daniel Wren membagi evolusi pemikiran manajemen dalam empat fase:
• pemikiran awal
• era manajemen sains
• era manusia sosial
• era moderen
PEMIKIRAN AWAL
Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor)
Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja, menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja.
Peristiwa penting kedua yang mempengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut pabrik. Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli.
ERA MANAJEMEN SAINS
Pada Era ini ditandai dengan berkembangan perkembangan ilmu manajemen dari kalangan insinyur—seperti Henry Towne, Frederick Winslow Taylor, Frederick A. Halsey, dan Harrington Emerson. Manajemen ilmiah, atau dalam bahasa Inggris disebut scientific management, dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor dalam bukunya yang berjudul Principles of Scientific Management pada tahun 1911. Dalam bukunya itu, Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah adalah “penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.” Beberapa penulis seperti Stephen Robbins menganggap tahun terbitnya buku ini sebagai tahun lahirya teori manajemen modern.
ERA MANUSIA SOCIAL
Era manusia sosial ditandai dengan lahirnya mahzab perilaku (behavioral school) dalam pemikiran manajemen di akhir era manajemen ilmiah. Mahzab perilaku tidak mendapatkan pengakuan luas sampai tahun 1930-an. Katalis utama dari kelahiran mahzab perilaku adalah serangkaian studi penelitian yang dikenal sebagai eksperimen Hawthrone.pada tahun 1920-an hingga 1930-an.Kajian ini awalnya bertujuan mempelajari pengaruh berbagai macam tingkat penerangan lampu terhadap produktivitas kerja. Hasil kajian mengindikasikan bahwa ternyata insentif seperti jabatan, lama jam kerja, periode istirahat, maupun upah lebih sedikit pengaruhnya terhadap output pekerja dibandingkan dengan tekanan kelompok, penerimaan kelompok, serta rasa aman yang menyertainya. Peneliti menyimpulkan bahwa norma-norma sosial atau standar kelompok merupakan penentu utama perilaku kerja individu. Kontribusi lainnya datang dari Mary Parker Follet. Follett (1868–1933). Chester Barnard (1886–1961).
ERA MODERN
Era moderen ditandai dengan hadirnya konsep manajemen kualitas total (total quality management—TQM) di abad ke-20 yang diperkenalkan oleh beberapa guru manajemen, yang paling terkenal di antaranya W. Edwards Deming (1900–1993) and Joseph Juran (lahir 1904). Ia berpendapat bila kualitas dapat ditingkatkan, biaya akan berkurang karena berkurangnya biaya perbaikan, sedikitnya kesalahan, minimnya penundaan, dan pemanfaatan yang lebih baik atas waktu dan material, produktivitas meningkat, market share meningkat karena peningkatan kualitas dan harga, profitabilitas perusahaan peningkat sehingga dapat bertahan dalam bisnis,jumlah pekerjaan meningkat. Deming mengembangkan 14 poin rencana untuk meringkas pengajarannya tentang peningkatan kualitas.
PENGERTIAN MANAJEMEN
Manajemen dapat di lihat dari 3 (tiga) aspek pengertian yaitu :
- manajemen sebagai suatu proses
- manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia
- manajemen sebagai suatu ilmu (science) dan sebagai seni (art)
yang telah di tetapkan terlebih dahulu.pengertian manejemen sebagai suatu proses dapat di lihat dari pengertian menurut :
- encyclopedia of the social science yaitu suatu proses dimana pelaksanaan suatutujuan tertentu di laksanakan dan di awasi.
- Haiman, manajemen adalah fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain, mengawasi usaha-usaha yang di lakukan individu untuk mencapai tujuan.
- eorgy R Terry, yaitu cara pencapaian tujuan yang telah di tentukan terlebih dahulu dengan melakukan kegiatan orang lain.
Manajemen adalah suatu korektivitas yaitu merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama . kolektivitas atau kumpulan orang-orang inilah yang disebut dengan manejemem. Sedangkan orang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalan aktivitas manejemen di sebut menejer.
Pengertian manejemen sebagai suatu ilmu dan seni dari :
Sebenarnya siapakah yang menggunakan manejemen ? apakah hanya di gunakan di perusahaan ataukah di pemerintahan saja?
Manajemen di perlukan di segala bidang bentuk dan organisasi serta tipe kegiatan, di mana orang-orang saling bekerja sama untuk untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
siapakah yang sebenernya membuthkan manajemen?mengapa manajemen harus ada?
Manajemen di butuhkan dan di perlukan untuk semua tipe kegiatan yang di organisir dan dalam semua bentuk kegiatan organisasi, di mana ada orang yang saling bekerja sama di dalam mencapai suatu tujuan, di situlah manajemen diperlukan dan dibutuhkan. Macam bentuk dari organisasi sebenarnya sama dalam menjalankan manajemennya ( dalam hal ini fungsi manajemen ) karena fungsi manajemen sifatnya adalah universal.sama baiknya untuk perusaha kecil, besar maupun multinasional dan lain sebagainya.
Ada tiga hal penting mengapa manajemen sangat di perlukan :
sumber: http://imammagribi.wordpress.com/2010/09/24/pandangan-manajemen-secara-umum/
Pengertian manejemen sebagai suatu ilmu dan seni dari :
- Chaster I Bernard dalam bukunya yang berjudul the function the executive. Bahwa manejemen yaitu suatu seni dan ilmu.
- Marry parker follet menyatakan bahwa manejemen sebagai suatu seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
- Dan pengertian lainnya bahwa manejemen adalah seni dan ilu dari ; henry fayol, Alfin brown Harold, koontz Cyril o’donnel dan George r terry.
Sebenarnya siapakah yang menggunakan manejemen ? apakah hanya di gunakan di perusahaan ataukah di pemerintahan saja?
Manajemen di perlukan di segala bidang bentuk dan organisasi serta tipe kegiatan, di mana orang-orang saling bekerja sama untuk untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
siapakah yang sebenernya membuthkan manajemen?mengapa manajemen harus ada?
Manajemen di butuhkan dan di perlukan untuk semua tipe kegiatan yang di organisir dan dalam semua bentuk kegiatan organisasi, di mana ada orang yang saling bekerja sama di dalam mencapai suatu tujuan, di situlah manajemen diperlukan dan dibutuhkan. Macam bentuk dari organisasi sebenarnya sama dalam menjalankan manajemennya ( dalam hal ini fungsi manajemen ) karena fungsi manajemen sifatnya adalah universal.sama baiknya untuk perusaha kecil, besar maupun multinasional dan lain sebagainya.
Ada tiga hal penting mengapa manajemen sangat di perlukan :
- Tujuan yang hendak di capai baik tujuan organisasi maupun tujuan pribadi
- Mengembangkan antara tujuan yang berbeda dan saling bertentangan. Seperti kepentingan organisasi, perbankan, pelanggan, konsumen, serikat pekerjaan, asosiasi dagang . masyarakat dan pemerintah.
- Mencapai efensiansi dan efektifitas dalam pencapaian tujuan.
sumber: http://imammagribi.wordpress.com/2010/09/24/pandangan-manajemen-secara-umum/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar